MERANCANG
EVALUASI PEMBELAJARAN PAI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Evaluasi
merupakan rangkaian akhir dari suatu proses pembelajaran, berhasil tidaknya
tujuan pembelajaran dapat dilihat dari sejumlah hasil evaluasi terhadap output
yang dihasilkan. Jika evaluasi sesuai dengan hasil pembelajaran dapat dianggap
berhasil namun jika sebaliknya tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran, maka
pembelajaran dianggap tidak berhasil, maka dari itu evaluasi mempunyai peranan
penting dalam proses pembelajaran. Dengan demikian perencanaan/perancangan evaluasi
sangat penting dilakukan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Pengertian evaluasi dan fungsi
serta tujuannya
2.
Prinsip-prinsip evaluasi
3.
Langkah-langkah dan tekhnik
evaluasi
4.
Program Pembelajaran evaluasi
pendidikan agama Islam
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Evaluasi dan Fungsi / Tujuannya.
Istilah
evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu "evaluation" dalam buku
"Essentials of Educational Evaluation" karangan Edwind Wand dan
Gerald W. Brown bahwa "Evaluation refer to the act or process to
determining the value of something (19. hal. 1) jadi, evaluasi adalah suatu
tindakan atau suatu proses untuk menentukan evaluasi adalah suatu tindakan atau
suatu proses untuk menentukan nilai dari pada sesuatu, sesuai dengan pendapat
tersebut, maka evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau
suatu proses untuk menentukan nilai segala sesuatu dalam dunia pendidikan atau
segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia pendidikan.[1]
Evaluasi
adalah suatu proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat
diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif
keputusan.
Fungsi/tujuan
evaluasi secara umum mempunyai empat tujuan yaitu :
1.
Menyeleksi siswa yang mana yang
dapat dan tidak dapat diterima di sekolah tertentu.
2.
Menyeleksi siswa yang
dapat/tidak dapat naik kelas.
3.
Menyeleksi siswa yang mana yang
harus diberi bantuan/beasiswa.
4.
Menentukan siswa yang lulus dan
tidak.
- Fungsi Diagnostik
Yaitu bahwa
dengan penelitian guru dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan siswa penyebab
kelemahan tersebut, sehingga akan lebih mudah dapat dicarikan bagaimana solusi
masalahnya.
- Fungsi Penempatan
Yaitu bahwa
dengan penilaian guru dapat mengetahui dimana siswa harus ditempatkan dalam
kelompoknya, jadi fungsi dapat bertujuan untuk menempatkan siswa pada kelompok
belajar yang sesuai berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan.
- Fungsi Pengukur Keberhasilan
Yaitu bahwa
dengan hasil penilaian, guru dapat mengetahui sejauh mana suatu program
berhasil diterapkan, sejauh mana keberhasilan program ini ditentukan oleh
faktor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana dan sistem administrasi.[2]
Dalam konteks pembelajaran PAI secara khusus tujuan pelaksanaan
evaluasi menurut Al-Rasidi dan Samsul Nizar ada 3 tujuan yaitu :
1.
Untuk mengetahui kadar
pemilikan dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, baik dalam aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik.
2.
Untuk mengetahui siswa yang
cerdas dan tidak cerdas. Yang cerdas diberi pengayaan pelajaran dan tidak
cerdas diberi perhatian khusus agar dapat mengejar ketertinggalannya.
3.
Untuk menilai sejauhmana
kesungguhan pendidikan dalam menjalankan tugasnya.[3]
B.
Prinsip-prinsip Evaluasi
Evaluasi
atau penilaian dilaksanakan secara tepat, cermat dan akuntabel, sebab evaluasi
yang demikian akan dapat menggambarkan kemajuan belajar siswa secara objektif,
apa adanya, sehingga tidak akan merugikan baik dari siswa atau pun stock holder
yang lainnya. Termasuk masyarakat dan negara, jika evaluasi berjalan sesuai
dengan prosedur yang ada, maka evaluasi akan terhindar dari kekeliruan
penilaian.
Maka dari
itu, agar evaluasi dapat dilaksanakan sebagaimana yang direncanakan, maka para
penilai (Evaluator) harus dapat memperoleh data yang memadai kalau tidak
menggunakan instrumen data yang memenuhi syarat.
Adapun
prinsip-prinsip evaluasi pendidikan Islam yang perlu dipegangi yaitu :
a.
Evaluasi mengacu pada tujuan
yaitu agar evaluasi sesuai dan dapat mencapai sasaran yang diharapkan, maka
evaluasi juga perlu mengacu pada tujuan, tujuan sebagai acuan ini harus
dirumuskan terlebih dahulu, sehingga dengan jelas menggambarkan apa yang hendak
dicapai.
b.
Evaluasi dilaksanakan secara
objektif dan komprehensif. Objektif artinya evaluasi dilaksanakan
sebaik-baiknya, berdasarkan fakta dan data yang ada tanpa dipengaruhi
subyektifitas dan evaluator (penilai).
Komprehensif artinya
evaluasi itu dilakukan secara menyeluruh, meliputi berbagai aspek kehidupan
peserta didik, baik yang menyangkut iman, ilmu maupun amalannya.
c.
Evaluasi harus dilakukan secara
kontinyu (terus-menerus/istiqomah).
Yaitu bila pendidikan Islami
dipandang sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, maka
evaluasi pendidikannyapun harus dilakukan secara continue dengan tetap
memperhatikan prinsip pertama (objektifitas) dan prinsip kedua (komprehensif).[4]
Jadi, istiqomah dalam Islam
juga telah dianjurkan, Nabi pernah ditanya oleh sahabatnya sebagai berikut :
قل لى فى الإسلام قولا لا
أسأل عنه أحدا غيرك : قال أمنت بالله ثم استقم (رواه مسلم)
Sufyan bin Abdullah
Ats-Tsaqofi bertanya :
"Ya Rasulullah,
ajarkanlah padaku satu kalimat yang menyimpulkan pengertian Islam, sehingga aku
tidak bertanya lagi kepada seorangpun selain engkau" Nabi menjawab
"Katakanlah aku beriman kepada Allah kemudian beristiqomahlah kamu".
C.
Langkah-langkah Tekhnik
Evaluasi
Prinsip
umum dalam konstruksi pada jangka waktu tertentu dan pada kelas tertentu dapat
disingkatkan pada empat (4) langkah yaitu :
a.
Perencanaan (Planning)
Yaitu lebih dahulu harus
ditentukan tujuan apa yang hendak dicapai dan masalah apa yang harus
diselesaikan. Jadi, evaluasi akan terarah apabila masalahnya jelas.
b.
Perancangan (lay-out)
Setelah
dibuat pertimbangan/perencanaan kita buat rancangannya.
c.
Persiapan
-
Item-item di tulis sepagi
mungkin supaya dapat dilakukan dengan tenang
-
Suatu test dapat terdiri lebih
dari satu kelompok
-
Ada persediaan
item-item secara kritis
-
Item disusun menurut urutan
dari paling mudah ke yang paling tinggi.
d.
Percobaan (try out)
Setelah
bahan test selesai disiapkan, maka test itu dicobakan kepada sekelompok
siswa/mahasiswa, hasilnya nanti dipergunakan untuk mengadakan evaluasi test
tersebut.
e.
Penilaian
Penilaian
test dilakukan dengan menggunakan analisis item, menghitung validitas dan
releabilitas dari test yang telah dilakukan.[5]
D.
Isi Program Evaluasi Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam
Menentukan
pokok-pokok dan ketentuan-ketentuan apa yang perlu dimuat, dalam suatu program
evaluasi itu sangat sukar, hal ini oleh tujuan khusus dari tiap jenis sekolah
dan situasi dan kondisi sekolah juga tidak sama.
Adapun isi
dari program evaluasinya yaitu :
1.
Adanya perumusan tujuan umum
sekolah yang bersangkutan seperti yang tercantum di dalam kurikulum sekolah
masing-masing.
2.
Perumusan tujuan tiap mata
pelajaran agama sesuai dengan tujuan sekolah masing-masing, kedua perumusan
mata pelajaran tersebut di atas kalau diintegrasikan hendaknya melukiskan
gambaran yang cukup jelas mengenai hasil anak didik yang bagaimanakah yang
dihendaki oleh tujuan sekolah itu.
3.
Perumusan tujuan tiap mata
pelajaran agama menjadi tujuan-tujuan Instruksional yang jelas dan sesuai
dengan aspek-aspek pertumbuhan siswa yang dikehendaki oleh tujuan kurikulum
sekolah tersebut.
4.
Rincian tentang aspek-aspek
pertumbuhan siswa yang harus diperhatikan dalam setiap kegiatan evaluasi
seperti sikap, akhlakul karimah, kecakapan, keterampilan, kepemimpinan serta
penyesuaian secara emosional dan sosial.
5.
Ketentuan tentang pemilihan
alat-alat evaluasi yang sesuai dan dapat dipergunakan untuk mengevaluasi setiap
aspek pertumbuhan yang dikehendaki. Misalnya ; observasi, catatan harian dan
lain sebagainya.
6.
Ketentuan dan petunjuk-petunjuk
tentang cara-cara menskor (scoring system) dan cara mengolahnya.
7.
Ketentuan dan petunjuk dalam
setiap tindakan evaluasi ; bagaimana melaksanakannya dan alat-alat apa saja
yang harus dipersiapkan.
8.
Ketentuan tentang jadwal
evaluasi yang memuat antara lain, kapan evaluasi harus dilakukan, berapa kali
dalam tiap semester caturwulan-bulan, aspek-aspek mana yang perlu di evaluasi,
dan alat-alat evaluasi yang dipergunakan.
Ketentuan-ketentuan
tersebut di atas, dapat dibuat untuk setiap mata pelajaran atau kelompok mata
pelajaran yang berlaku di sekolah yang bersangkutan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh,
dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat
alternatif-alternatif keputusan, maka evaluasi/penilaian merupakan suatu proses
yang sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi/data, berdasarkan data
tersebut kemudian dicoba membuat suatu keputusan.
Jadi, evaluasi ini merupakan proses akhir dari suatu
proses pembelajaran jadi, berhasil tidaknya tujuan pembelajaran dapat dilihat
dari sejumlah hasil evaluasi terhadap output yang dihasilkan.
Dengan betul-betul memahami
dan mengetahui tekhnik-tekhnik evaluasi, prinsip, kegunaan dan tujuannya
kemungkinan besar pelaksanaan evaluasi berhasil, atau bisa dikatakan proses
evaluasi ini terfokus pada profesionalisme guru.
DAFTAR PUSTAKA
Muhaimin. Konsep Pendidikan Islam, Solo : CV. Ramadhani. 1991
Mukhid. Evaluasi Pembelajaran, Pamekasan : STAIN Pamekasan Press. 2006
Nizar, Samsul, Al-Rasyidin. Filsafat Pendidikan Islam, Pendekatan
Historis, Teoritis dan Praktis. Jakarta
: Ciputat Press. 2005.
Nur, Kancana. Sumartana. Evaluasi Pendidikan, Surabaya
: Usaha Nasional. 1983.
Purwanto, Ngalim. Prinsip-prinsip dan Tekhnik Evaluasi
Pengajaran, PT. Remaja Rosdakarya : Bandung.
1994.
Rafi'I, Suryatna. Tekhnik Evaluas,. Angkasa Bandung : Bandung. 1985
[3] Al-Rasyidi dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan
Historis teoritis dan Praktis, Jakarta
: Ciputat press, 2005.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar