Jumat, 26 April 2013

MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN PAI


MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN PAI

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Evaluasi merupakan rangkaian akhir dari suatu proses pembelajaran, berhasil tidaknya tujuan pembelajaran dapat dilihat dari sejumlah hasil evaluasi terhadap output yang dihasilkan. Jika evaluasi sesuai dengan hasil pembelajaran dapat dianggap berhasil namun jika sebaliknya tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran, maka pembelajaran dianggap tidak berhasil, maka dari itu evaluasi mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Dengan demikian perencanaan/perancangan evaluasi sangat penting dilakukan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Pengertian evaluasi dan fungsi serta tujuannya
2.      Prinsip-prinsip evaluasi
3.      Langkah-langkah dan tekhnik evaluasi
4.      Program Pembelajaran evaluasi pendidikan agama Islam


BAB II
PEMBAHASAN

A.          Pengertian Evaluasi dan Fungsi / Tujuannya.
Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu "evaluation" dalam buku "Essentials of Educational Evaluation" karangan Edwind Wand dan Gerald W. Brown bahwa "Evaluation refer to the act or process to determining the value of something (19. hal. 1) jadi, evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari pada sesuatu, sesuai dengan pendapat tersebut, maka evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai segala sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia pendidikan.[1]
Evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif  keputusan.
Fungsi/tujuan evaluasi secara umum mempunyai empat tujuan yaitu :
1.      Menyeleksi siswa yang mana yang dapat dan tidak dapat diterima di sekolah tertentu.
2.      Menyeleksi siswa yang dapat/tidak dapat naik kelas.
3.      Menyeleksi siswa yang mana yang harus diberi bantuan/beasiswa.
4.      Menentukan siswa yang lulus dan tidak.
  1.             Fungsi Diagnostik
Yaitu bahwa dengan penelitian guru dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan siswa penyebab kelemahan tersebut, sehingga akan lebih mudah dapat dicarikan bagaimana solusi masalahnya.
  1.             Fungsi Penempatan
Yaitu bahwa dengan penilaian guru dapat mengetahui dimana siswa harus ditempatkan dalam kelompoknya, jadi fungsi dapat bertujuan untuk menempatkan siswa pada kelompok belajar yang sesuai berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan.
  1.             Fungsi Pengukur Keberhasilan
Yaitu bahwa dengan hasil penilaian, guru dapat mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan, sejauh mana keberhasilan program ini ditentukan oleh faktor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana dan sistem administrasi.[2]
Dalam konteks pembelajaran PAI secara khusus tujuan pelaksanaan evaluasi menurut Al-Rasidi dan Samsul Nizar ada 3 tujuan yaitu :
1.      Untuk mengetahui kadar pemilikan dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, baik dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
2.      Untuk mengetahui siswa yang cerdas dan tidak cerdas. Yang cerdas diberi pengayaan pelajaran dan tidak cerdas diberi perhatian khusus agar dapat mengejar ketertinggalannya.
3.      Untuk menilai sejauhmana kesungguhan pendidikan dalam menjalankan tugasnya.[3]
B.     Prinsip-prinsip Evaluasi
Evaluasi atau penilaian dilaksanakan secara tepat, cermat dan akuntabel, sebab evaluasi yang demikian akan dapat menggambarkan kemajuan belajar siswa secara objektif, apa adanya, sehingga tidak akan merugikan baik dari siswa atau pun stock holder yang lainnya. Termasuk masyarakat dan negara, jika evaluasi berjalan sesuai dengan prosedur yang ada, maka evaluasi akan terhindar dari kekeliruan penilaian.
Maka dari itu, agar evaluasi dapat dilaksanakan sebagaimana yang direncanakan, maka para penilai (Evaluator) harus dapat memperoleh data yang memadai kalau tidak menggunakan instrumen data yang memenuhi syarat.
Adapun prinsip-prinsip evaluasi pendidikan Islam yang perlu dipegangi yaitu :
a.       Evaluasi mengacu pada tujuan yaitu agar evaluasi sesuai dan dapat mencapai sasaran yang diharapkan, maka evaluasi juga perlu mengacu pada tujuan, tujuan sebagai acuan ini harus dirumuskan terlebih dahulu, sehingga dengan jelas menggambarkan apa yang hendak dicapai.
b.      Evaluasi dilaksanakan secara objektif dan komprehensif. Objektif artinya evaluasi dilaksanakan sebaik-baiknya, berdasarkan fakta dan data yang ada tanpa dipengaruhi subyektifitas dan evaluator (penilai).
Komprehensif artinya evaluasi itu dilakukan secara menyeluruh, meliputi berbagai aspek kehidupan peserta didik, baik yang menyangkut iman, ilmu maupun amalannya.
c.       Evaluasi harus dilakukan secara kontinyu (terus-menerus/istiqomah).
Yaitu bila pendidikan Islami dipandang sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, maka evaluasi pendidikannyapun harus dilakukan secara continue dengan tetap memperhatikan prinsip pertama (objektifitas) dan prinsip kedua (komprehensif).[4]
Jadi, istiqomah dalam Islam juga telah dianjurkan, Nabi pernah ditanya oleh sahabatnya sebagai berikut :
قل لى فى الإسلام قولا لا أسأل عنه أحدا غيرك : قال أمنت بالله ثم استقم (رواه مسلم)
Sufyan bin Abdullah Ats-Tsaqofi bertanya :
"Ya Rasulullah, ajarkanlah padaku satu kalimat yang menyimpulkan pengertian Islam, sehingga aku tidak bertanya lagi kepada seorangpun selain engkau" Nabi menjawab "Katakanlah aku beriman kepada Allah kemudian beristiqomahlah kamu".
C.    Langkah-langkah Tekhnik Evaluasi
Prinsip umum dalam konstruksi pada jangka waktu tertentu dan pada kelas tertentu dapat disingkatkan pada empat (4) langkah yaitu :
a.       Perencanaan (Planning)
Yaitu lebih dahulu harus ditentukan tujuan apa yang hendak dicapai dan masalah apa yang harus diselesaikan. Jadi, evaluasi akan terarah apabila masalahnya jelas.
b.      Perancangan (lay-out)
Setelah dibuat pertimbangan/perencanaan kita buat rancangannya.
c.       Persiapan
-          Item-item di tulis sepagi mungkin supaya dapat dilakukan dengan tenang
-          Suatu test dapat terdiri lebih dari satu kelompok
-          Ada persediaan item-item secara kritis
-          Item disusun menurut urutan dari paling mudah ke yang paling tinggi.
d.      Percobaan (try out)
Setelah bahan test selesai disiapkan, maka test itu dicobakan kepada sekelompok siswa/mahasiswa, hasilnya nanti dipergunakan untuk mengadakan evaluasi test tersebut.
e.       Penilaian
Penilaian test dilakukan dengan menggunakan analisis item, menghitung validitas dan releabilitas dari test yang telah dilakukan.[5]
D.    Isi Program Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Menentukan pokok-pokok dan ketentuan-ketentuan apa yang perlu dimuat, dalam suatu program evaluasi itu sangat sukar, hal ini oleh tujuan khusus dari tiap jenis sekolah dan situasi dan kondisi sekolah juga tidak sama.
Adapun isi dari program evaluasinya yaitu :
1.       Adanya perumusan tujuan umum sekolah yang bersangkutan seperti yang tercantum di dalam kurikulum sekolah masing-masing.
2.       Perumusan tujuan tiap mata pelajaran agama sesuai dengan tujuan sekolah masing-masing, kedua perumusan mata pelajaran tersebut di atas kalau diintegrasikan hendaknya melukiskan gambaran yang cukup jelas mengenai hasil anak didik yang bagaimanakah yang dihendaki oleh tujuan sekolah itu.
3.       Perumusan tujuan tiap mata pelajaran agama menjadi tujuan-tujuan Instruksional yang jelas dan sesuai dengan aspek-aspek pertumbuhan siswa yang dikehendaki oleh tujuan kurikulum sekolah tersebut.
4.       Rincian tentang aspek-aspek pertumbuhan siswa yang harus diperhatikan dalam setiap kegiatan evaluasi seperti sikap, akhlakul karimah, kecakapan, keterampilan, kepemimpinan serta penyesuaian secara emosional dan sosial.
5.       Ketentuan tentang pemilihan alat-alat evaluasi yang sesuai dan dapat dipergunakan untuk mengevaluasi setiap aspek pertumbuhan yang dikehendaki. Misalnya ; observasi, catatan harian dan lain sebagainya.
6.       Ketentuan dan petunjuk-petunjuk tentang cara-cara menskor (scoring system) dan cara mengolahnya.
7.       Ketentuan dan petunjuk dalam setiap tindakan evaluasi ; bagaimana melaksanakannya dan alat-alat apa saja yang harus dipersiapkan.
8.       Ketentuan tentang jadwal evaluasi yang memuat antara lain, kapan evaluasi harus dilakukan, berapa kali dalam tiap semester caturwulan-bulan, aspek-aspek mana yang perlu di evaluasi, dan alat-alat evaluasi yang dipergunakan.
Ketentuan-ketentuan tersebut di atas, dapat dibuat untuk setiap mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran yang berlaku di sekolah yang bersangkutan.



BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan, maka evaluasi/penilaian merupakan suatu proses yang sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi/data, berdasarkan data tersebut kemudian dicoba membuat suatu keputusan.
Jadi, evaluasi ini merupakan proses akhir dari suatu proses pembelajaran jadi, berhasil tidaknya tujuan pembelajaran dapat dilihat dari sejumlah hasil evaluasi terhadap output yang dihasilkan.
Dengan betul-betul memahami dan mengetahui tekhnik-tekhnik evaluasi, prinsip, kegunaan dan tujuannya kemungkinan besar pelaksanaan evaluasi berhasil, atau bisa dikatakan proses evaluasi ini terfokus pada profesionalisme guru.


DAFTAR PUSTAKA

Muhaimin. Konsep Pendidikan Islam, Solo : CV. Ramadhani. 1991
Mukhid. Evaluasi Pembelajaran,  Pamekasan : STAIN Pamekasan Press. 2006
Nizar, Samsul, Al-Rasyidin. Filsafat Pendidikan Islam, Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis. Jakarta : Ciputat Press. 2005.
Nur, Kancana. Sumartana. Evaluasi Pendidikan,  Surabaya : Usaha Nasional. 1983.
Purwanto, Ngalim. Prinsip-prinsip dan Tekhnik Evaluasi Pengajaran, PT. Remaja Rosdakarya : Bandung. 1994.
Rafi'I, Suryatna. Tekhnik Evaluas,. Angkasa Bandung : Bandung. 1985


[1] Wawan Nurkancana, Sumartana, Evaluasi Pendidikan, Surabaya : Usaha Nasional, 1983
[2] Abd. Mukhid, Evaluasi Pembelajaran, STAIN Pamekasan press, 2006
[3] Al-Rasyidi dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis teoritis dan Praktis, Jakarta : Ciputat press, 2005.
[4] Muhaimin, Konsep Pendidikan Islam, Solo, CV. Ramadani, 1991, hlm., 79-82
[5] Suryatna Rafi'I, Tekhnik Evaluasi, Bandung : Angkasa, 1985
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar